Buah duku buah manggis belinya gak pake uang ringgit Liat tuh si Haris kalo udah gede pengen jadi dokter, biar bisa sembuh-sembuhin temen Chilla yang sakit

Kamis, 18 Oktober 2012

Idolaku


W.R. SUPRATMAN

Bila kita menyanyikan atau mendengarkan lagu Kebangsaan kita Indonesia Raya, maka teringatlah kita kepada penciptanya, yaitu Wage Rudolf Supratman. W.R. Supratman dilahirkan pada hari senin wage tanggal 9 Maret 1903, di Desa Somongari Purwerojo Jawa tengah. Mula-mulaia masuk sekolah Boedi Oetomo tetapi keluar sebelum tamat, berhubung ibunya meninggal dunia. Tahun 1914 ia dibawa oleh kakak kandungnya yang tertua Rukiyem Supratiyah yang bersuamikan bangsa Belanda bernama W.M. Van Eldik.
Oleh kakaknya ia dimasukan ke sekolah Belanda, dengan memberinya nama Rudolf. Tetapi tak beberapa lama dikeluarkan karena diketahui bahwa ia bukan keturunan orang Belanda. Kemudian dimasukkan ke sekolah Melayu dan  melanjutkan ke sekolah Guru. Setelah tamat sekolah Guru di Makassar, tetapi tidak berapa lama jabatan guru ini ditinggalkan, kemudian bekerja di sebuah kantor Advokat.
          Ia mendirikan sebuah perkumpulan musik yang diberi nama Black and White. Tahun 1924 pindah ke Surabaya, selanjutnya bekerja sebagai wartawan surat kabar Kaoem Moeda di Bandung, kemudian di kantor berita Alpena, dan akhirnya pda tahun 1926 di surat kabar Sin Po Jakarta. Pada saat bekerja sebagai wartawan inilah ia mulai mendekatkan diri kepada tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia, maka pada saat diadakannya Kongres Pemuda tanggal 28 Oktoberr 1928, berkumandanglah lagu ciptaannya Indonesia Raya yang langsung diperdengarkan sendiri kepada kongres secara vokal dan gesekan biolanya. Lagu-lagu berikutnya ialah Ibu Kita Kartini (1929), Mars KBI (Mars Kepanduan Bangsa indonesia) 1930, dan Di Timur Matahari (1930). Sejak itu pulalah gerak-geriknya selalu diawasi oleh Pemerintah Hindia Belanda. Karena kesehatannya menurun, tahun 1934 ia dibawa keluarganya di Cimahi, dan tahun 1936 pindah lagi ke Randu Dongkal Pemalang. Setelah sembuh sakitnya pindah ke Surabaya, dan di kota ini pulalah ia berkenalan dengan tokoh perjuangan Dr. Sutomo. Di sini pulalah terciptanya lagu Mars Parindra dan Suryawirawan. Di awal bulan Agustus 1938, lahir pula ciptaan lagunya yang berjudul Mata Hari Terbit, yang setelahnya dinyanyikannya menyebabkan ia ditahan polisi kolonial Pemerintah Hindia Belanda.

          Kemudian ia dikeluarkan kembali dari tahanan, dan seejak ini pulalah  kesehatannya terus menurun, lalu ia dibawa oleh keluarganya ke Surabaya.
          Pada malam tanggal 17 Agustus 1938, pencipta lagu Kebangsaan Indonesia ini menutup mata untuk selama-lamanya, meninggalkan bangsa Indonesia tercinta.
          Atas jasa-jasanya Gubernur Jawa Timur telah memberikan piagam penghargaan melalui ahli warisnya, kemudian oleh Pemerintah RI ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, seta dianugerahi Bintang Mahaputra Anumerta III, yang oleh ahli warisnya sekarang disimpan di Departemen Sosial.
          W.R. Supratman komponis yang berjuang lewat karya lagunya ini kini telah tiada, namun “Indonesia Raya” masih tetap membahama setiap saat, dinyanyikan dan diagungkan oleh bangsa Indonesia, bahkan dikenal oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Saya mengidolakan W.R Suprataman Karena, beliau adalah sosok yang mempunyai jiwa nasionalisme  yang tinggi, yang berjuang lewat karya lagunya. Walaupun kini ia telah tiada, namun lagu-lagunya akan selalu dinyanyikan dan diagungkan oleh bangsa Indonesia.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar